Jumat, 06 Maret 2009

Bisnis Dibalik misteri pengungkapan Kematian David


Electrical & Electronic Engineering di Nanyang Technological University (NTU), digemparkan dengan berita Seorang mahasiswa Indonesia yang bertindak brutal dengan menyerang seorang profesor. Mahasiswa tingkat akhir itu menusuk Profesor Chan Kap Luk (40), menggunakan pisau, Senin (2/3) pukul 10.35 waktu setempat. Kemudian menyayat pergelangan tangan kanannya sendiri, setelah melakukan penusukan tersebut, dikatakan bahwa mahasiswa tersebut menyayat pergelangan tangan nya sendiri lalu bunuh diri dengan cara terjun dari lantai 4 gedung itu. Tubuhnya sempat menghantam atap jembatan dari kaca sebelum terempas mengenai pinggiran semen di tanah dan tewas mengenaskan(kompas). Dan mahasiswa tersebut teridentifikasi sebagai salah satu mahasiswa dari indonesia yang bernama David Hartanto Wijaja.
Lantas mengapa hal itu bisa terjadi, padahal Mahasiswa tingkat akhir jurusan Electrical & Electronic Engineering di Nanyang Technological University (NTU) tersebut itu sedang menyelesaikan tugas akhir di bawah bimbingan Prof Chan.
lantas mengapa hal itu bisa terjadi? ada yang bilang kalau david stress karna kehilangan beasiswa yang dicabut pihak sekolah, namun hal tersebut dibantah pihak keluarga. Menurut pihak keluarga, mereka mampu membiayai kuliah yang tinggal 1 semester tersebut, cuma $3000 singapura. menurut keluarga ada hal-hal yang janggal setelah mereka sampai ketempat kejadian perkara, TKP yang sudah bersih, tidak ada polici line, bahkan ada kesan ditutup-tutupi pamerintahan singapura.
Maklum saja negara singapura yang hanya memilaiki luas daratan 692,7 km² dan 193 km garis pantainya dan dengan US$ 29320 per tahun ini rupanya sektor pendidikan yang liberal dengan biaya yang tinggi adalah menjadi salah satu elemen penting menyumbangkan uang yang tidak sedikit apalagi dalam situasi krisis seperti ini. Singapura akan banyak kehilangan devisa, seperti hanl nya dalam bidang kesehatan.
Faktor bisnis sangat terasa dalam kasus pengungkapan penusukan tersebut. siapa yang berani bersekolah kesana lagi kalau sampai ada kasus yang seperti itu terjadi dalam satu negara yang terkenal luarbiasa aman tersebut, apalagi dengan biaya hidup paling tinggi diasia tenggara jelas saja orang yang mampu menyekolahkan anak nya kesana adalah orang yang dengan tingkat ekonomi mapan alias orang-orang tajir.
Kasus penusukan itu akan memudar seiring dengan berjalan nya waktu, kita boleh lihat nanti hasil penyidikan nya, polisi singapura akan mengeluarkan pernyataan-pernyataan aneh yang tidak masuk akal. Bisnislah hal yang mejadi hal mengapa kasus ini tidak akan pernah terungkap sepenuh nya. kita lihat saja . . . . .

Mengenai Saya

Foto saya
santai, serius . . .